Mengajarkan anak keterampilan self-management


Mengajari anak keterampilan self management berarti mengajarkan anak untuk terampil menyelesaikan tugas/aktivitas dan terampil untuk memonitor dan memperkuat karakternya.

Tujuan mengajari anak keterampilan ini adalah untuk menumbuhkembangkan kepercayaan diri anak dan kemandiriannya.

Orang-tua harus mengajari anak baik lewat penyampaian, melalui teladan yang dicontohkan, via diskusi, dan lainnya.

Anda sebagai orang-tua harus mengajarkan sejak dini sebagai tindakan preventif, yaitu sebelum anak mempunyai problem dengan tingkah lakunya.

Kesimpulan dari hasil penelitian yang saya baca, kemampuan self-management (kemampuan mengatur diri) dapat memperbaiki performa akademis, produktivitas anak, tepat waktu dalam menyelesaikan tugas dan kewajiban, dan menurunkan masalah atau problem tingkah laku.


keterampilan self-management harus diajarkan dibiasakan sejak dini



Oleh karena itu keterampilan mengatur diri sendiri (self management skill) harus diajarkan dan dibiasakan pada anak sejak dini.

Contoh hal yang diajarkan dalam pelajaran self-management adalah:


- Self monitoring


Anak dapat memantau aktivitasnya, menandakan tugas yang sudah selesai dan tugas yang perlu ditindaklanjuti, dan seterusnya.


- Self evaluation


Anak dapat melakukan evaluasi apa-apa yang telah dikerjakannya, mengetahui hal apa yang menyebabkan tugasnya tidak selesai, dan melakukan tindakan untuk memperbaikinya.

- self reinforcement


Anak dapat melakukan tindakan memperkuat diri sendiri dan memotivasi diri sendiri, anak tahan banting dalam menemukan tantangan dan hambatan, mencari jalan keluar agar menemukan solusi tepat bagi permasalahannya, mempunyai endurance/daya tahan tinggi dalam berusaha, dan lainnya.

Sekarang kita lihat contoh aplikasinya satu persatu.


Contoh praktek Self monitoring


- Anak dapat melihat/observasi dirinya, tingkah lakunya apakah bagus atau masih perlu pengembangan.+

- Anak dapat mendokumentasikan tingkah laku atau kebiasaan yang perlu diperbaiki.

- Anak dapat melihat data-data yang sudah didokumentasikannya untuk melihat progress (kemajuan).


Contoh praktek self-evaluation


- Anak dapat merumuskan dan menetapkan tujuan.

- Anak dapat melihat, menganalisis, dan membuat evaluasi apakah performa aktivitas yang telah dilakukan akan menambah dekat dengan tujuannya atau tidak.

Contoh praktek self-reinforcement


- Anak yang telah melakukan self-monitoring dan self-evaluation dapat melakukan self-reinforcement dengan baik.

- Anak dapat melakukan evaluasi progress yang ia capai dalam perjalanan menuju tujuan, dan dapat memotivasi diri sendiri untuk konsisten dan persisten melakukan usaha agar berhasil mencapai tujuan.


Sekian dulu dokumentasi saya tentang pengajaran self management untuk anak, saya akan menuliskan contoh yang lebih praktikal lagi tentang ini setelah menemukan bacaan tentang ini lagi. Jadi tetap baca informasi pendidikan anak di Blog Rumah Belajar Aarifa.