Memotivasi anak cara belajar yang cocok untuknya
Ini adalah tulisan untuk dokumentasi aktivitas homeschooling di rumah belajar 'Aarifa.
Ada berbagai macam cara belajar yang kita ketahui.
Jika anak belajar dengan cara yang cocok untuknya maka hasilnya akan maksimal.
Terdapat beberapa indikasi yang menunjukkan anak kita belajar dengan cara belajar yang cocok baginya, yaitu:
1. Anak nyaman dalam melakukan aktivitas belajar.
2. Anak senang belajar dan betah berlama-lama.
3. Anak belajar dan itu dilakukan dengan kemauannya sendiri tanpa diperintah oleh orang-tua.
4. Nilai-nilai ulangan harian maupun ujiannya semakin meningkat dan stabil.
Oleh karena itu saya mempunyai "PR" untuk memotivasi ananda agar belajar dengan gaya belajar yang ia pilih sendiri, agar ia nyaman belajar.
Definisi belajar disini adalah menambah ilmu baru, mengulang ilmu yang sudah didapat, mengerjakan latihan praktis dari ilmu yang sudah didapat, dan seterusnya.
1. Harus mengetahui anak, kekuatannya atau kelebihannya, sehingga mengetahui gaya belajar yang cocok untuknya.
2. Harus membantu anak untuk belajar "cara belajar" atau strategi belajar yang membuat mereka belajar dengan senang dan mudah dan menyelesaikan tugas-tugas mereka dengan baik.
3. Memotivasi anak bahwa sukses itu tidak terjadi karena kebetulan (success is not usually an accident), jadi saya harus membantunya untuk menemukan hubungan antara kekuatan/kelebihan mereka, usaha mereka, dan tercapainya tujuan.
Selain cara belajar, saya juga punya tugas untuk memotivasinya agar konsisten dalam belajar.
Berdasarkan teori dari para ahli, anak akan semangat belajar jika ia tahu ada hubungannya antara ilmu yang ia pelajari dengan kesehariannya.
Ia konsisten belajar jika ia sudah mempunyai goal/tujuan, seperti impian yang ingin diraihnya, karir atau pekerjaan yang ingin diraih di masa depan, dan seterusnya. Dan apa-apa yang ia pelajari berhubungan dengan goal yang ia ingin capai.
1. Membantu anak untuk merelasikan (mengaitkan) antara minatnya, kelebihan atau kekuatannya, dan rencana serta goalnya.
2. Membantu anak menemukan keterhubungan antara yang ia pelajari dengan kehidupannya di dunia nyata (terutama di masa depannya)
3. Jika mempelajari hal baru, saya membantu anak untuk membuat koneksi antara ilmu barunya yang ia pelajari dengan keseharian, maksudnya bagaimana ia mengaplikasikan ilmunya di "luar sana".
4. Membantunya agar berpikir bahwa setelah belajar ini mereka akan berkarya dan berkontribusi di masyarakat, oleh karena itu saya akan memotivasinya untuk belajar tentang keterampilan hidup (life skill) yang sesuai dengan karya dan kontribusi yang ia ingin berikan untuk masyarakat kelak.
Ada berbagai macam cara belajar yang kita ketahui.
Jika anak belajar dengan cara yang cocok untuknya maka hasilnya akan maksimal.
Terdapat beberapa indikasi yang menunjukkan anak kita belajar dengan cara belajar yang cocok baginya, yaitu:
1. Anak nyaman dalam melakukan aktivitas belajar.
2. Anak senang belajar dan betah berlama-lama.
3. Anak belajar dan itu dilakukan dengan kemauannya sendiri tanpa diperintah oleh orang-tua.
4. Nilai-nilai ulangan harian maupun ujiannya semakin meningkat dan stabil.
Oleh karena itu saya mempunyai "PR" untuk memotivasi ananda agar belajar dengan gaya belajar yang ia pilih sendiri, agar ia nyaman belajar.
Definisi belajar disini adalah menambah ilmu baru, mengulang ilmu yang sudah didapat, mengerjakan latihan praktis dari ilmu yang sudah didapat, dan seterusnya.
Yang harus saya lakukan sebagai guru dari anak-anak saya di rumah adalah sebagai berikut:
1. Harus mengetahui anak, kekuatannya atau kelebihannya, sehingga mengetahui gaya belajar yang cocok untuknya.
2. Harus membantu anak untuk belajar "cara belajar" atau strategi belajar yang membuat mereka belajar dengan senang dan mudah dan menyelesaikan tugas-tugas mereka dengan baik.
3. Memotivasi anak bahwa sukses itu tidak terjadi karena kebetulan (success is not usually an accident), jadi saya harus membantunya untuk menemukan hubungan antara kekuatan/kelebihan mereka, usaha mereka, dan tercapainya tujuan.
Selain cara belajar, saya juga punya tugas untuk memotivasinya agar konsisten dalam belajar.
Berdasarkan teori dari para ahli, anak akan semangat belajar jika ia tahu ada hubungannya antara ilmu yang ia pelajari dengan kesehariannya.
Ia konsisten belajar jika ia sudah mempunyai goal/tujuan, seperti impian yang ingin diraihnya, karir atau pekerjaan yang ingin diraih di masa depan, dan seterusnya. Dan apa-apa yang ia pelajari berhubungan dengan goal yang ia ingin capai.
Tambahan "PR" yang harus saya lakukan:
1. Membantu anak untuk merelasikan (mengaitkan) antara minatnya, kelebihan atau kekuatannya, dan rencana serta goalnya.
2. Membantu anak menemukan keterhubungan antara yang ia pelajari dengan kehidupannya di dunia nyata (terutama di masa depannya)
3. Jika mempelajari hal baru, saya membantu anak untuk membuat koneksi antara ilmu barunya yang ia pelajari dengan keseharian, maksudnya bagaimana ia mengaplikasikan ilmunya di "luar sana".
4. Membantunya agar berpikir bahwa setelah belajar ini mereka akan berkarya dan berkontribusi di masyarakat, oleh karena itu saya akan memotivasinya untuk belajar tentang keterampilan hidup (life skill) yang sesuai dengan karya dan kontribusi yang ia ingin berikan untuk masyarakat kelak.
No comments:
Post a Comment