Ringkasan Kitab Pendidikan Anak - Yang Memberi Hidayah adalah Allah - Seri 1


Kami sedang belajar lagi tentang Pendidikan Anak. Sumber ringkasan adalah dari Buku Fiqh Tarbiyatil Abna Wa Thaa-fatun min Nashaa-ihil Athibbaa'. Penulisnya adalah Musthofa al-Adawi.

Buku ini dibedah dan dikaji oleh Ustadz Aris Munandar. Audio kajian bisa didownload di https://radiomuslim.com/download/2045/

Pada pertemuan pertama ini ustadz membahas muqaddimah dan bab yang pertama, yaitu: yang memberikan hidayah taufiq (petunjuk) hanyalah Allah Ta'ala.

Tujuan saya meringkas di sini adalah sebagai bahan murajaah dan juga sebagai sarana belajar bahasa Arab terutama menambah mufradaat atau kosakata. Anda dapat mendengarnya langsung pada link di atas.

Oleh karena itu, saya menulis ulang di blog ini hanyalah yang saya anggap penting untuk ditulis menurut versi saya, jadi sebaiknya anda mendengar langsung kajiannya untuk mendapatkan pemahaman yang menyeluruh.


Pemberi hidayah hanyalah Allah




Pemberi hidayah hanyalah Allah. Orang yang mendapatkan hidayah/petunjuk adalah orang yang diberi petunjuk oleh Allah Ta'ala.

Pada bab ini ustadz menjelaskan tentang Allahlah satu-satunya yang memberi hidayah taufiq.

Orang tua/pendidik hanya bisa berusaha, yaitu usaha-usaha (yang merupakan sebab-sebab) agar anak mendapatkan hidayah.

Orang tua juga hanya melaksanakan apa yang Allah wajibkan kepada orang tua atas anak (yaitu mendidik anak).

 Adapun hasilnya adalah otoritas dari Allah semata.

Allah memberikan petunjuk kepada orang yang Ia kehendaki dan Allah sesatkan kepada orang yang Ia kehendaki.

Banyak dalil di dalam Al-Quran yang menyebutkannya, di sini penulis memberikan contohnya, yaitu:




Arti ayat-ayat al-Quran di atas saya ambil dari http://quran.ksu.edu.sa


1. Al-A'raf:178

Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk; dan barangsiapa yang disesatkan Allah, maka merekalah orang-orang yang merugi.

2. Fathir:8

Maka sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya dan menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya; maka janganlah dirimu binasa karena kesedihan terhadap mereka.

3. As-Sajdah:13

Dan kalau Kami menghendaki niscaya Kami akan berikan kepada tiap-tiap jiwa petunjuk

4. Yunus:99

Dan jikalau Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman semua orang yang di muka bumi seluruhnya.

5. An-Nur:35

Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang dia kehendaki.

6. An-Nur:46

Dan Allah memimpin siapa yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus.

7. Al-An'am:149

Katakanlah: "Allah mempunyai hujjah yang jelas lagi kuat; maka jika Dia menghendaki, pasti Dia memberi petunjuk kepada kamu semuanya".


Dan ada lagi di dalam surat Maryam ayat 30-32.





Artinya adalah:



Syaikh Musthafa al-Adawi berkata dalam kitabnya:

Maka lihatlah ayat  di atas, perkataan : Dia (Allah Ta'ala) memberiku (kitab) - Dia menjadikan aku (nabi) - Dia menjadikan aku (orang yang diberkati) - Dia tidak menjadikan aku (seorang yang sombong).

Dalam ayat ini kita dapat mengambil pelajaran bahwa Nabi Isa 'alaihissalam diberikan Allah Ta'ala karunia hidayah taufiq dan dijauhkan dari sifat tercela. Ayat ini juga menunjukkan bahwa hamba tidak mempunyai kewenangan sedikitpun dalam hal ini.


Pelajaran yang bisa diambil

Sekarang kita telah mengetahui dalil-dalil dan petunjuk bahwa hanya Allah semata yang memberikan hidayah taufiq kepada seseorang.

Hal ini yang patut disadari dan diingat terus oleh kita selaku orang tua, oleh karena itu orang tua banyaklah berdoa minta kepada Allah agar anaknya diberi hidayah.

Jangan sibuk dan hanya fokus belajar parenting saja dan sibuk memberikan pengajaran kepada anak saja, namun lupa mendoakan anak setiap hari.

Belajar parenting Islami yang mengikuti contoh generasi salaf yang shalih itu penting, memberikan pendidikan dan pengajaran kepada anak sesuai dengan hal tersebut juga penting, namun yang lebih penting adalah agar kita selalu mendoakan anak-anak kita agar diberikan hidayah taufiq, agar mereka menjadi anak shalih, beradab dan berakhlak mulia.