Adab Menyembelih Hewan Kurban
Memasuki bulan dzulhijjah, tema pelajaran di rumah belajar Aarifa adalah tentang kurban.
Banyak pelajaran yang dapat diambil dari tema ini, contohnya: kisah Nabi Ibrahim 'alaihis salam dan putra beliau Nabi Ismai'il 'alaihis salam, tentang haji, dan lainnya.
Kali ini kami mengambil pelajaran tentang adab kurban, terutama memotong hewan kurban. Memotong hewan kurban ada adabnya, nah inilah yang akan dipaparkan ke anak-anak di rumah belajar arifa.
Catatan:
- Untuk anak-anak usia dini (PAUD) dan SD maka materi lebih ditekankan kepada siroh atau sejarah Nabi Ibrahim dan Nabi Isma'il 'alaihumas salam, kisah ibunda Ismail ketika mencari air (sejarah air zamzam), tentang ibadah haji, manasik haji, dan sebagainya.
- Untuk usia SMP dan SMA, materi lebih ditekankan kepada pemotongan hewan kurban, agar mereka terbiasa dan berani menyembelih hewan kurbannya sendiri dengan penyembelihan yang sesuai sunnah (contoh Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam).
Untuk itulah kami mengambil materi adab-adab pemotongan hewan ini untuk diajarkan kepada anak-anak SMP dan SMA.
Materi ini merupakan rangkuman dari referensi yang kami ambil dari website Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan,Kementrian Pertanian Indonesia. Kami juga mengambil referensi adab kurban sesuai sunnah di website almanhaj.or.id, dan lainnya yang saya tulis lengkap url nya pada tulisan ini.
Sebelum membahas tentang adab dalam memotong atau menyembelih hewan kurban, anak-anak diberikan pengetahuan atau fakta tentang sapi.
Fakta tentang sapi
Fakta tentang sapi yang bersumber dari tulisan ilmiah diambil dari situs kesmavet (kesehatan masyarakat veteriner), adalah sebagai berikut:
a. Sapi merupakan hewan yang mempunyai rasa, yaitu rasa sakit, haus, lapar, marah, takut, dan lainnya.
b. Oleh karena sapi mempunyai perasaan, maka apa-apa yang dilakukan oleh manusia bisa dirasakan oleh sapi.
c. Sapi mempunyai zona dimana dia akan merasa tidak aman ketika ada makhluk lain masuk ke dalam zona tersebut.
Pada sapi yang terbiasa berinteraksi dengan manusia maka zona ini akan sempit, jadi meskipun ada banyak orang disekelilingnya, dia tidak merasa terganggu.
d. Terkait dengan zona di atas, jika sapi tidak terbiasa berinteraksi dengan manusia, dan ketika banyak orang disekelilingnya maka ia akan stress, kemudian ia akan berontak, berusaha kabur, atau bahkan mengamuk.
Dengan alasan di atas, maka untuk daerah/lokasi penampungan dan penyembelihan sapi, tidak boleh banyak orang yang masuk.
e. Penglihatan sapi tidak sebaik penglihatan manusia. Jika ada banyak manusia yang berada disekelilingnya dan ia representasikan sebagai sesuatu yang berbahaya, maka sapi akan mengamuk, melarikan diri ke segala arah, menabrak, bahkan menyerang sesuatu yang dianggapnya membahayakan dirinya.
f. Sapi adalah hewan berkaki panjang dan titik beratnya ada diantara ke empat kakinya. Jangan memaksa sapi turun dari truk tanpa sarana turun atau tanpa landasan yang landai.
g. Sapi yang akan dipotong untuk kurban sebaiknya dalam kondisi tenang alias tidak stress.
Kondisi ini akan memperpanjang lama matinya sapi, kemungkinan pembuluh darah tersumbat sehingga besar kemungkinan pembuluh darah tersumbat / darah keluar tidak sempurna. Kondisi ini menyebabkan kualitas daging sangat rendah (warna daging gelap, keras, dan kering).
Video pengetahuan tambahan tentang sapi
Hal yang harus diperhatikan saat kurban
a. Tempat penyembelihan harus terpisah / diberi sekat supaya hewan lain yang belum dipotong tidak melihat temannya yang sedang disembelih.
b. Pisau harus tajam dan harus diasah dengan ukuran panjang 1,5 kali lebar leher hewan. Ini adalah untuk menjamin semua saluran yang wajib dipotong terputus sempurna.
Cara mengetes ketajaman pisau adalah menebas atau menyayat kertas HVS/A4 apabila terputus dengan sekali tebas dan hasil sayatannya mulus maka pisaunya tajam.
Sumber: http://katakatamanfaat.blogspot.com/2016/09/pengelolaan-hewan-qurban-halal-thayib.html
c. Hewan diperbolehkan masuk ke dalam area penyembelihan, jika semua orang dan alat yang dibutuhkan sudah siap, seperti: pisau sudah diasah/sudah tajam, petugas penyembelihan sudah ada, tali pengikat sudah ada, dan lainnya. Setelah semua sudah siap, barulah hewan dibaringkan, setelah hewan roboh, maka segeralah menyembelihnya.
d. Proses penyembelihan harus dilakukan sekali gerakan dengan tekanan yang kuat.
e. Setelah menyembelih, kendurkan ikatan pada tubuh hewan kurban secara perlahan agar aliran darah tidak tertahan oleh tali.
f. Tunggu hewan mati sempurna.
Cara mengetesnya adalah dengan mengetes refleks kornea, jika mata tidak berkedip saat kelopak mata disentuh dengan jari, atau darah telah berhenti memancar, maka hewan telah mati sempurna.
g. Jika hewan telah mati sempurna, maka lanjutkan dengan proses selanjutnya, yaitu penggantungan, pengulitan, pencacahan, dan seterusnya.
Referensi belajar:
Kesejahteraan hewan pada saat kurban
http://kesmavet.ditjenpkh.pertanian.go.id/index.php/berita/tulisan-ilmiah-populer/112-seputar-kesejahteraan-hewan-pada-saat-kurban
Inilah materi selanjutnya dan penting untuk diinformasikan kepada anak, yaitu adab menyembelih hewan kurban sesuai sunnah.
Adab-adab menyembelih hewan secara syar'i
1. Menyembelih ditujukan hanya untuk Allah Ta'ala
2. Berbuat ihsan (baik) kepada hewan, baik ketika di tempat penampungan, ketika menyembelih dan setelah menyembelih.
Contoh berbuat ihsan kepada hewan kurban:
a. Menajamkan pisau
b. Memisahkan hewan yang akan dipotong dengan hewan lainnya yang belum dipotong agar ia tidak melihat kawannya dipotong yang bisa menimbulkan stress.
c. Tidak mengasah pisau untuk menyembelih di depan hewan yang akan disembelih.
d. Menggiring hewan ke tempat penyembelihan dengan baik (tidak dipecut, dll).
e. Membaringkan hewan yang akan disembelih.
3. Menghadapkan hewan kurban yang disembelih ke arah kiblat.
4. Meletakkan telapak kaki di atas sisi hewan sembelihan.
5. Mengucapkan Bismillah sebelum menyembelih (atau mengucapkan Bismillah Allahu Akbar).
Referensi adab menyembelih:
https://almanhaj.or.id/1728-adab-adab-menyembelih-hewan.html
Untuk melengkapi referensi dalam pembelajaran memotong hewan kurban, anda dapat membaca tulisan di bawah:
Permentan (Peraturan Mentri Pertanian no.114 tahun 2014) tentang pemotongan hewan kurban.
No comments:
Post a Comment